Turnamen Empat Kerajaan (4)
Turnamen Empat Kerajaan (4)
"Qi Su memberi hormat pada pangeran kedua!" Qi Su menangkupkan tangannya dan berbicara.
Yun Luofeng berdiri dengan tangan di belakangnya, sembari angin sepoi-sepoi meniupnya. Dengan rambut hitamnya yang indah mirip seperti air terjun, mata hitam pekatnya dalam dan sosoknya terlihat asing dan lantang.
"Tuan Muda Qi, kau telah datang dari tempat yang jauh, namun aku sedang bersuasana hati tidak enak untuk menyambutmu. Aku harap kau tidak memasukannya ke dalam hati." Qi Lao'er tersenyum dan menundukkan kepalanya, dia menyadari Yu Xianxian sedang berpikir.
"Ruo'er, apa yang sedang kau pikirkan?" Yu Xianxian memiringkan kepalanya. "Aku merasa bahwa kakak ini terlihat sangat akrab. Seperti aku pernah bertemu dengannya di suatu tempat."
Kata-kata Yu Xianxian yang tidak disengaja membuat mata Yun Luofeng yang sangat dalam menatap wajah Yu Xianxian.
Akrab? Mungkinkah … Yun Yueqing?
Qi Su juga memikirkan hal ini dan langsung menjadi bersemangat. "Nona, mungkinkah yang kau temui adalah guruku?"
Qi Lao'er mengetahui sedikit tentang Qi Su dan juga pernah mendengar tentang Yun Yueqing. Mendengar mereka berbicara mengenai ini, Qi Lao'er terkejut dan menatap pada Yu Xianxian.
"Ah, aku ingat!" Yu Xianxian berteriak dengan ekspresi bersemangat. "Dia adalah penolongku. Dia terlihat mirip dengan penolongku."
"Penolong? Apakah kau tahu namanya?" Napas Qi Su menegang sementara dia bertanya dengan gugup.
"Setahun yang lalu, ketika kakak masih hidup, kami dikejar oleh seseorang. Penolong kami yang turun dari langit dan menyelamatkan kami. Dia berkata bahwa dia adalah teman dari ibuku dan oleh karena itu dia menyelamatkan kami. Aku juga melihatnya setengah tahun yang lalu ketika pemakaman kakakku. Dia hanya melihat kakak sebentar sebelum pergi lagi …. "
Ibu Yun Xianxian meninggal terlalu cepat dan mereka tidak mengetahui ibu mereka mempunyai teman seperti itu. Namun, sulit bagi mereka untuk mencurigai penolong mereka ….
"Kau dan adikmu dikejar sebelumnya?" Napas Qi Lao'er menegang dan dia tanpa sadar menggenggam tangan Yu Xianxian terlalu kencang.
"Kakak ipar, tanganku sakit," Yu Xianxian mengerutkan keningnya sedikit dan ketidakberdayaan muncul di wajahnya yang lemah. "Kakakku yang mencegahku untuk membeberkan hal ini."
Sedikit perasaan malu melintas di wajah Qi Lao'er. Dia melonggarkan genggamannya dan berkata, "Maafkan aku, aku tidak sengaja …. "
Pada saat ini, Qi Su sudah tidak mampu menahan dirinya dari kegembiraan dan air mata tidak bisa ditahan namun mengalir turun.
Guru, itu Guru! Dia masih hidup, aku tahu guru masih hidup! Guru pasti masih hidup! Namun, mengapa dia tidak mencariku ketika dia masih hidup?
Qi Su tidak mengerti pertanyaan ini dan dia hanya mengabaikannya. Tidak ada yang lebih penting selain gurunya masih hidup.
Mata Yun Luofeng berkedip. Jika Yun Yueqing masih hidup, mungkinkah dia adalah Bai Ling? Menurut penjelasan Qi Su, Yun Yueqing kehilangan ingatannya. Jika dia adalah Bai Ling dan mengingat kembali semuanya, dia akan merasa sangat sedih setelah mengetahui kematian Yun Yang. Bagaimanapun juga, kalau Yun Xiao tidak ada lagi, maka hidup Yun Luofeng akan menjadi tidak berarti ….
"Kakak, kau siapanya penolongku …. ? Yu Xianxian menatap pada Yun Luofeng sementara mata cerah dan besarnya berbinar-binar dengan cahaya polos.
Meskipun Yu Xianxian sangat lemah,dia tidak bisa menutupi kepribadian sebelumnya yang ceria.
Yun Luofeng terdiam sesaat. "Dia sangat mungkin adalah ibuku."
"Benarkah?" Mata Yu Xianxian menjadi cerah dan tersenyum. "Kakak, jika kau bertemu dengan penolongku di masa depan, mohon sampaikan terima kasihku padanya. Aku takut … aku tidak bisa lagi berterima kasih padanya secara pribadi."
"Xianxian, jangan mengucapkan kata-kata konyol seperti itu. Kau pasti akan baik-baik saja.' Qi Lao'er mengerutkan keningnya dan berpura-pura untuk memarahi Yu Xianxian.